Orang dengan HIV
AIDS (ODHA) rentan mengalami gigi berlubang akibat produksi air liur yang
sedikit. Kondisi ini terjadi karena tubuh mereka telah dimasuki obat antivirus
yang memengaruhi takaran air liur di mulut.
Maka itu, pemeriksaan rongga mulut secara menyeluruh
penting pada setiap tahap dalam pengelolaan infeksi HIV. Ada juga tampilan yang
khas di rongga mulut penyandang HIV AIDS yang harus segera ditangani. Namun,
ODHA harus open status agar dokter giginya bisa
membantu mereka mendapatkan kesehatan rongga mulut secara spesifik.
Beragam kondisi di dalam rongga mulut yang terkait
dengan HIV AIDS telah dipelajari begitu virus ini ditemukan pada 1981.
Penelitian menunjukkan, 70 hingga 90 persen orang dengan HIV akan memiliki
setidaknya satu manifestasi di dalam mulut.
Beberapa studi dari kedokteran gigi menunjukkan,
keberadaan lesi di rongga mulut yang berkaitan dengan HIV menjadi bahan
pertimbangan untuk; indikator klinis infeksi HIV pada orang sehat yang belum
terdiagnosa, gambaran klinis awal infeksi HIV, penanda klinis untuk klasifikasi
dan pemetaan stadium HIV, dan memprediksi perkembangan HIV di dalam tubuh.
Banyak klinik yang selalu menjaga identitas ODHA
yang datang ke klinik namun mereka pun akan memperhatikan faktor-faktor lain
seperti sistem imun tubuh dan obat yang mereka konsumsi guna hasil yang lebih
maksimal.
Dimana pemeriksaan rongga mulut secara menyeluruh
penting pada setiap tahap dalam pengelolaan infeksi HIV. Selain itu, karena
manifestasi dalam rongga mulut adalah tanda klinis yang umum dijumpai pada ODHA
baik dewasa maupun anak. Sehingga diagnosa dini dan pengelolaan gambaran
tersebut di dalam rongga mulut penting untuk mencegah komplikasi dan
meningkatkan kualitas hidup orang dengan HIV AIDS (ODHA).
#sikatgigi, #pastagigi, #gigiberlubang, #doktergigi,
#gigipalsu, #karanggigi, #behelgigi, #gosokgigi, #putihbersih, #beranibeda,
#selalulebih, #ayoberubah, #periksagigi, #klinikgigi, #pemutihgigi